Mengenal Kusta & Frambusia
18 Maret 2012 Tinggalkan komentar
Harga: Rp 8
5.000,– Rp 72.500,-FORMAT PEMESANAN LEWAT SMS
Jenis Produk, Jumlah#Nama#Alamat (RT/RW, Kel/ Kec, Kodepos)#No. HP
KIRIM KE 081210110323
Pengertian
Kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem muskulo retikulo endotelia, mata, otot, tulang, dan testis.
Etiologi
Mycobacterium Leprae atau basil Hansen, ditemukan oleh GH. Armauer Hansen (Norwegia) tahun 1987. Mycobacterium leprae bersifat tahan asam, bentuk batang, ukuran p=1-2 mikron, l=0.2-0.5 mikron. Hidup dalam jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat dikultur dalam media buatan
Patogenesis
Cara masuk belum pasti, namun beberapa penelitian memperlihatkan bahwa yang sering melalui kulit yang lecet dan mukosa nasal. Pengaruh terhadap kulit bergantung pada faktor imunitas seseorang, kemampuan hiidup pada suhu rendah, waktu regenerasi lama, sifat basal yang avirulen dan nontoksis.
Mycobacterium merupakan parasit obligat intraseluler, terutama pada makrofag disekitar pembuluh darah superfisial pada dermis atau sel schwan di jaringan saraf. Basil masuk ke tubuh, tubuh bereaksi mengeluarkan makrofag (berasal dari sel monosit darah, sel mononuklear, histiosit).
Pada tipe LL menyebabkan kelumpuhan sistem imunitas akibatnya makrofag tidak dapat menghancurkan basil. Pada tipe TT, fungsi imunitas masih tinggi dan makrofag mampu menghancurkan basil. Sel Schwan meruapakan sel target untuk pertumbuhan M.Leprae, berfungsi sebagai demielinisasi dan sedikit fungsinya sebagai fagositosis.
Gangguan imunitas tubuh dalam sel schwan, basil bermigrasi dan beraktivasi, akibatnya regenerasi sel saraf berkurang dan terjadi kerusakan saraf yang progresif
Klasifikasi
Klasifikasi bertujuan menentukan regimen therapi, prognosis dan komplikasi, serta perencanaan operasional. Klasifikasi dibagi menurut Internasional (Madrid, 1953), Ridley-Jopling (1992), dan WHO (1981) dan modifikasi (1988).
Internasional (Madrid 1953)
– Indeterminate
– Tuberkuloid
– Boderline
– Lepromatosa
Ridley-Jopling(1992)
– Tuberkuloid – tuberkuloid (TT)
– Boderline – Tuberkuloid (BT)
– Boderline – Boderline (BB)
– Boderline – Lepromatosa (BL)
– Lepromatosa – Lepromatosa (LL)
WHO(1981) dan modifikasi (1988)
Paucibasiler (PB); termasuk TT, BT, I, T, dengan BTA (-)
Multibasiler (MB); termasuk BB, BL, LL, B, L, dengan BTA (+)
Perbedaan Tipe PB dan MB
Tipe Paucibasiler (PB)
- Lesi Kulit (makula datar, papula yg meninggi, nodus) Satu sampai lima lesi, hipopigmentasi/eritema, distribusi tidak simetris, dan hilang sensasi yang jelas.
- Kerusakan Saraf; hanya satu cabang
Tipe Multibasiler (MB)
- Lesi Kulit (makula datar, papula yg meninggi, nodus) Lesi lebih dari lima tempat, distribusi lebih simetris, dan hilang sensasi
- Kerusakan Saraf; banyak cabang
Saraf Tepi Terkena dan Kelainannya
- N. Fasialis; lagoptalmus, mulut mencong
- N.Trigeminus; anestesi kornea
- N.Aurikularis magnus; cuping telinga menebal (megalobule)
- N.Radialis; tangan lunglai (drop wrist)
- N.Ulnaris; anestesi dan parese/paralisis otot jari V dan sebagian jari IV
- N.Medianus; anestesi, parese/paralisis otot jari tangan I,II,III, sbgian IV, jari kiting (claw toes), tangan cakar (claw hand)
- N.Proneus komunis; kaki semper (drop foot)